Pada tahun 2017 yang lalu tanggal 28 Februari bertepatan
pasca 2 hari setelah acara wisuda, saya dan teman-teman angkatan biogenesis
(Biologi UNS angkatan 2012) mengadakan acara ngecamp di pantai sekaligus acara
perpisahan. Walaupun tidak semua anggota biogenesis ikut, tapi sudah lumayan
rame sekitar 20 orang.
|
"Salah Satu Icon Pantai Jungwok" Photo by Pute |
Kami
berangkat dari Solo sekitar pukul 09.00 wib dengan mengendarai sepeda motor
yang dibagi dalam 2 kloter. Dalam pembagian boncengan mengharuskan tidak semua
anggota cewek dibonceng oleh anak cowok, soalnya anggota biogenesis jumlah
cewek lebih dominan daripada cowoknya. Hal tersebut mengharuskan para cewe–cewek
mengendarai motornya sendiri, untungnya cewek
biogenesis strong strong ..hehe sudah terbiasa mbolang (bagi yang
terbiasa mbolang terutama). Kita mengambil rute melalui Sukoharjo – Weru –
Semin – Gunung Kidul, kami mengambil jalur tersebut karena selain jalannya yang
mulus, lalu lintas juga tidak terlalu padat sehingga tidak terlalu mengkhawatirkan
terutama untuk para cewek yang menjadi joki.
|
"Foto bersama sebelum pulang" Foto by Ahmad C |
Langsung
saja, saatnya kloter pertama yang merupakan kloter saya berangkat, secara
langsung dalam kloter saya belum ada yang tahu secara pasti lokasi Pantai Njungwok
soalnya pantainya belum terlalu eksis seperti pantai- pantai di Gunung Kidul
yang lain. Kita hanya berpatokan pada GPS dan mengikuti petunjuk arah Pantai Wedi Ombo. Soalnya lokasi Pantai Jungwok
berdekatan dengan Pantai Wedi Ombo yang sudah eksis dibandingkan pantai yang
akan kita kunjungi ini. Nah, perjalanan
kloter saya tidak semulus yang dibayangkan, kita tersesat tidak sesuai jalur
yang diharapkan (nah ini gara gara para penganut GPS,, hehe). Seharusnya bisa
ditempuh kurang lebih 3 jam perjalan, tetapi tidak bagi kloter kami, kloter kami
menempuh hampir 4 jam lebih. Berhubung waktu sudah menunjukkan pukul 12.00 kita
memutuskan untuk beristirahat terlebih dahulu sambil menunaikan sholat dzuhur,
barangkali medapat pencerahan. Nah, setelah selesai sholat dan istirahat kita
bersiap-siap untuk melanjutkan perjalanan, setelah kita sudah bersiap-siap, tak
dipungkiri muncul 2 anak manusia,,,hehe yaitu Si Rohmat dan Siti Pinku (begitu
sapaannya) dengan santainya menggeber motornya (tau sendiri Si Somad”begitu
sapaanya” kalau naik motor slow but not sure,,wkwk) yang tercecer dari
kloternya yaitu kloter 2. Nah setelah saya tanya, ternyata mereka tercecer dari
kloter 2 karena ban motor mereka bocor, dan makan mie ayam terlebih dahulu
(katanya” enak kali ni orang”).
Setelah
dikirimkan pencerahan oleh Allah SWT lewat 2 orang ini, Kami akhirya mengekor pada
mereka, karena si Somad sudah paham arah menuju Pantai Wedi Ombo. Padahal salah
satu orang dikloter saya sudah ada yang pernah main ke Pantai Njungwok yaitu Si
Pute (begitu sapaannya) tetapi dia lupa (padahal main ke pantainya belum ada 1
tahun…wkwkw pasti ni orang tidur waktu diboceng ke pantai jadi lupa jalur yang
dia lewati). Tak lama perjalanan terpampang besar tulisan Pantai Wedi Ombo, nah disini kita
bingung lagi, mana Pantai Njungwoknya (karena disini tidak terpampang pada
papan penunjuk arah). Solusinya kita tanya pada warga sekitar, ternyata Pantai
Njungwok lokasinya masuk jalan kecil yang belum di aspal (ambil ngiri sebelum
Pantai Wedi Ombo). Akses menuju Pantai Jungwok masih berbatu (batu kapur yang
ditata) dan diselimuti tanah, otomatis aksesnya kalau musim hujan licin dan
becek (Jadi lebih disarankan main kepantai ini pas musim kering).
Akses menuju
Pantai Jungwok tidak semulus yang ada dipikiran, jalurnya berbatu naik turun,
jadi harus ekstra hati-hati agar tidak terperosok. Setelah sampai di lokasi
ternyata sudah ada kloter 2 yang sudah leyeh leyeh dan berleha-leha
disana..haha (Nah ini gara-gara nyasar yang membuat kita disalip kloter 2,
‘’kita beda jalur sih’’). Kami melepas lelah sejenak sebelum lanjut ke agenda
berikutnya.
Usai sudah
kita melepas lelah, saatnya bersiap untuk mendirikan tenda (kita disini ngecamp
sehari semalam). Memang agenda kita disini camping ceria menikmati akhir-akhir
perjalanan di Biogenesis (kapan lagi kita bisa main bareng keburu pada nikah
dan merantau ,,,hehe, “menyempatkan selagi sempat, jangan ada penyesalan karena
waktu tidak bisa diulang biarkan kita punya kenangan yang bisa dikenang entah
20 tahun kedepan ataupun kapan”.
Kebetulan
pada saat itu yang ngecamp cuma ada rombongan kami saja, sehingga terasa pantai
milik pribadi (Pantai Jungwok sangat recommended untuk ngecamp karena kawasan
pantainya yang cukup luas). Pantai ini lingkungannya juga masih terjaga dengan pasir putihnya yang bersih.
|
Anak Cowok Foto Bersama Seusai Mendirikan Tenda |
Lanjut
cerita, seusai pendirian tenda, saatnya bersantai dan anak-anak cowok pada
bermain bola pantai, sedangkan para cewek bermain air dan berfoto-foto ria.
Kami semua sangat menikmati suasana, bagaikan orang yang kurang piknik… hehe.
Setelah penuh keringat sehabis main bola anak-anak cowok menjeburkan diri ke
air sambil menanti senja datang. Tak terasa matahari mulai meninggalkan
peraduannya, petangpun datang. Kami bersiap-siap bersih diri dan makan sore.
Kebetulan untuk makan sore dan pagi kita pesan di warung sebelah yang kebetulan
masih ada yang buka.
Suasana
semakin petang dibersamai dengan suasana langit yang gelap bertanda akan
turunnya hujan. Tak berapalama hujanpun turun, kita bersiap-siap mengungsi
sementara di warung. Setelah menunggu lama hujanpun mulai reda walaupun masih
sedikit gerimis.
|
Selfie Ceria |
Malampun
tiba, kita mengisi waktu dengan bakar-bakar jagung yang sudah kita siapkan
sebelumnya, dan membuat api unggun. Sayangnya pembuatan api unggun berjalan alot
api susah menyala soalnya kayu bakar
agak basah, jadi butuh waktu ekstra untuk menyalakannya. Semakin malam,
hujanpun akhirnya reda. Api unggun mulai menyala, kita menikmati sambil makan
jagung bakar yang sudah kita siapkan. Kita mulai menikmati suasana malam
walaupun tanpa bintang. Malampun semakin larut menuju pagi, kita beranjak untuk
beristirahat.
|
Makan Pagi Bersama |
Pagipun
datang, saatnya kita bersiap-siap untuk makan pagi sambil ngeteh bersama di
pinggir pantai. Pagi ini kita puasin main airnya sebelum beranjak untuk pulang.
Setelah waktu menunjukan pukul 10.00 wib kita mulai beres-beres untuk persiapan
pulang.
Perjalanan
pulangpun tak semulus yang dipikirkan. Kita kembali lagi dibagi dalam 2 kloter,
Nah kloter saya kali ini pulang bagian awal. Kebetulan kemarin malam habis
hujan otomatis jalan becek dan licin. Kita harus berjuang ekstra bahkan harus
didorong oleh warga sekitar untuk naik tanjakan soalnya kondisi tanah berbatu
yang sungguh licin. Bahkan, si Fajar teman saya sempat terjatuh karena tak
mampu menguasai medan..hehhe, untungnya tidak terjadi luka yang serius.
Hujan deras
mengguyur saat perjalanan pulang, kali ini kloter saya kembali nyasar lagi,,,
hadehh -_________-‘ ( Sudah basah diguyur hujan, nyasar juga). Perjalanan
pulang ini kita tempuh dengan waktu sekitar 5 jam (parah banget ini Gunung
Kidul- Solo yang harusnya 3 jam …heheh). Lagi-lagi kloter 2 udah sampai duluan
di kampus. Dan kondisi di Solo panas, tak setitikpun air yang jatuh. Usai sudah
perjalanan yang melelahkan dan meyenangkan ini.
Yah, cukup segini dulu kawan ceritanya,,,, kita buat cerita selanjutnya.
next time..
“Selamat berjuang kawan-kawan, Selamat menjalani kehidupan baru.
Jangan lupakan setiap momen yang telah kita buat bersama”