18/08/13

WERKSTUK Zingiber officinale Rosc. (Jahe)



WERKSTUK
Zingiber officinale Rosc.
(Jahe)
Disusun sebagai salah satu tugas akhir Praktikum
Struktur Dan Perkembangan Tumbuhan


Disusun oleh :
                                                      Nama         : Fendika Wahyu Pratama
                                                      NIM           : M0412027
                                                      Kelompok  : 3B
                                                      Asisten       : Syarafina Ratna Putri                
         



                                                                 JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2013




HALAMAN PENGESAHAN


Werkstuk ini dengan judul Zingiber officinale Rosc. disusun sebagai salah satu tugas akhir Praktikum Struktur Dan Perkembangan Tumbuhan
Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Sebelas Maret
Surakarta

Telah disetujui dan disyahkan pada :
                           Hari       :
                           Tanggal :





                      Mengetahui,                                          Surakarta,        Juni 2013
                           Asisten                                                          Penyusun


               Syarafina Ratna Putri                                    Fendika Wahyu Pratama
                        M0410059                                                       M0412027








HALAMAN PERSEMBAHAN
           






Werkstuk dengan judul Zingiber officinale Rosc. (jahe) penulis persembahkan kepada :
1.      Bapak dan ibu tercinta di Ngawi yang selalu membantu, mendoakan dan mendukungku untuk memperoleh hal yang terbaik.
2.      Bapak Ari Pitoyo, M.Si dan Bapak Drs. Marsusi, M.S, Ph.D selaku dosen pembimbing mata kuliah dan praktikum Struktur dan Perkembangan Tumbuhan .
3.      Mbak Syarafina Ratna Putri (Mbak Fina) selaku asisten pembimbing praktikum Struktur dan Perkembangan Tumbuhan  kelompok III.
4.      Seluruh kakak-kakak asisten pembimbing praktikum Struktur dan Perkembangan Tumbuhan .
5.      Teman-teman Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sebelas Maret Surakarta angkatan 2012
6.      Pembaca yang budiman.
7.      Semua pihak yang turut membantu dan tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.

KATA PENGANTAR

            Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kami sehingga werkstuk ini dapat tersusun dan selesai tepat pada waktunya.
            Dengan tersusunnya werkstuk ini, harapan kami dapat memperkenalkan salah satu tumbuhan di Indonesia, terutama di Jawa. Karena tumbuhan ini mudah dan banyak kita jumpai di sekitar kita.
            Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada :
1.      Bapak Ari Pitoyo, M.Sc. dan Bapak Marsusi, M.Si. selaku dosen pengampu mata kuliah Struktur dan Perkembangan Tumbuhan atas bimbingan beliau demi kelancaran penyusunan tugas ini.
2.      Mbak Syarafina Ratna Putri selaku asisten Praktikum Struktur dan Perkembangan Tumbuhan atas arahan dan bantuannya dalam menyelesaikan tugas ini.
3.      Petugas Perpustakaan Pusat UNS dan Perpustakaan FMIPA UNS atas kemudahan-kemudahan yang telah diberikann.
Kami menyadari bahwa werkstuk ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kami sebagai penyusun werkstuk ini senantiasa menerima dengan tangan terbuka segala saran dan kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan werkstuk ini. Semoga werkstuk ini bermanfaat bagi kita semua.

                                                                          
      Surakarta,    Juni 2013

                                                                             
                                                                                Penyusun




DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……………………………………………………………...i
HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………................ii
HALAMAN PERSEMBAHAN………………………………………………….iii
KATA PENGANTAR……………………………………………………………iv
DAFTAR ISI……………………………………………………………………...v
BAB I    PENDAHULUAN………………………………………………….......1
A.    Latar Belakang………………………………………………………...1
B.     Tujuan…………………………………………………………………2
BAB II  DETERMINASI DAN KLASIFIKASI………………………………..3
BAB III HABITATIO……………………………………………………………4
A.    Habitus………………………………………………………………...4
B.     Habitat…………………………………………………………….......4
BAB IV DISCRIPTIO……………………………………………………………6
A.     Organa Nutritiva………………………………………………………6
1.      Daun (folium)……………………………………………………...6
2.      Batang (caulis)…………………………………………………….6
3.      Akar (radix)………………………………………………………..6
B.     Organa Reproductiva………………………………………………….7
1.      Bunga (flos)………………………………………………………..7
2.      Buah (fructus)……………………………………………………...7
3.      Biji (Semen)……………………………………………………….8
BAB V    PENUTUP……………………………………………………………...9
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………….v
LAMPIRAN GAMBAR………………………………………………………….vi
                       


 

BAB 1

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Zingiber officinale Rosc. berasal dari Asia Tropik, yang tersebar dari India smpai Cina. Oleh karena itu, kedua bangsa itu disebut-sebut sebagai bangsa yang pertama kali memanfaatkan jahe, terutama sebagai bahan minuman, bumbu masakan, dan obat-obatan tradisional. Penyebaran tanaman jahe sudah tentu tidak dapat dipisahkan dari keanekaragaman tipe agroklimat di setiap kawasan. Dengan demikian muncul tipe-tipe jahe di dunia ini yang memiliki cirri dan karakteristik tersendiri. Klon-klon jahe di India dibedakan berdasarkan tempat tumbuhnya dan masing-masing memiliki karakteristik tersendiri misalnya: klon jahe Rio de Janeiro, Cina, Marau, Winantody, Nadia, Thirgpui, dan Narasapattam (Santoso, 1994).
Jahe termasuk dalam suku temu-temuan (Zingiberaceae), sefamili dengan temu-temuan lainnya seperti temu lawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.), temu hitam (Curcuma aeruginosa), kunyit (Curcuma domestica), kencur (Kaempferia galanga), lengkuas (Lenguas galanga) dan lain-lainnya. Menurut para ahli, suku temu-temuan ini kalau dirinci kira-kira terdiri dari 47 genera dan 1.400 spesies, yang tersebar baik di daerah tropik maupun subtropik. Sementara itu, di Asia Tenggara dapat ditemukan 80-90 jenis Zingiber, yang konon berasal dari India Timur, Malaysia dan Irian. Akan tetapi, jahe paling banyak diminati orang di antara berbagai jenis Zingiber tersebut (Santoso, 1994).
Pada dunia pertanian, dikenal tiga varietas jahe berdasarkan ukuran dan warna kulit rimpangnya, yaitu jehe gajah (badak), jahe emprit (biasa) dan jahe merah (berem). Kegunaan praktis ketiganya kadang-kadang berbeda . Jahe gajah yang ukurannya besar, berkulit putih atau kuning dan rasanya tidak terlalu pedas dapat diolah sebagai manisan dan asinan. Jahe emprit yang ukurannya lebih kecil, berkulit putih atau kuning dan sangat pedas sering digunakan untuk bumbu masakan dan obat. Jahe merah yang ukurannya sedang dan berkulit merah umumnya digunakan untuk obat. Jahe ini yang paling umum ditanam dan sering diperdagangkan berdasarkan daerah asalnya (Setyawan, 2002).
Zat-zat yang terkandung di dalam rimpang jahe antara lain : vitamin A, vitamin B, vitamin C, lemak, protein, pati, asam organik, oleoresin (gingerin), dan zingeberin. Rimpang jahe banyak memiliki kandungan kimia, yang diantaranya minyak atsiri 0,6 – 3%,  zingibere 60% dan zingiberole menguap, serta zat pedas gingerol. Karena kandungan kimianya, jahe banyak bermanfaat bagi manusia, yaitu sebagai obat tradisional terutama karminatif dan stimulansia. Efek biologi jahe dikaitkan dengan senyawa yang berasa pedas. Senyawa ini mempunyai efek memacu reseptor termoregulasi yang akan mempengaruhi usus dan sekresi empedu secara reflektoris (Purwatiningsih et al., 2003).

B.     Tujuan
Pembuatan werkstuk Zingiber officinale Rosc. Ini bertujuan untuk :
1.      Memperkenalkan tanaman obat, yaitu  Zingiber officinale Rosc. dengan deskripsi tentang habitus dan habitatnya.
2.      Mengetahui kunci determinasi sekaligus klasifikasi dari tanaman Zingiber officinale Rosc.
3.      Memberikan informasi yang jelas kepada pembaca tentang hal-hal yang berkaitan dengan tanaman Zingiber officinale Rosc., terutama mengenai morfologinya.








BAB II
DETERMINASI DAN KLASIFIKASI

A.    Determinasi
Kunci determinasi :
1b – 2b - 3b – 4b – 6b – 7b – 9b – 10b – 11b – 12b – 13b - 14a – 15a – 109b(golongan 8, tanaman yang berdaun tunggal dan tersebar) – 119b – 120b – 128b – 129a – 130b – 132a (familia Zingiberaceae )
(Stennis, 2005).

B.     Klasifikasi
Dalam sistematika tumbuhan (taksonomi), jahe (Zingiber officinale Rosc.) diklasifikasikan sebagai berikut:
Divisi                       : Spermatophyta
Sub divisi                : Angiospermae
Kelas                       : Monocotyledonae
Ordo                       : Zingiberales
Familia                   : Zingiberaceae
Genus                     : Zingiber
Spesies                   : Zingiber officinale Rosc.
(Purseglove et al., 1981).










BAB III
HABITATIO

A.    Habitus
      Jahe (Zingiber officinale), merupakan tanaman rimpang yang populer  sebagai rempah-rempah dan bahan obat. Rimpangnya berbentuk jemari yang menggembung di ruas-ruas tengah (Sudewo, 2004).
Susunan daun zingiber officinale Rosc. adalah berselang-seling teratur, dengan ukuran panjang 15 cm – 23 cm dan lebarnya 0,8 cm – 2,5 cm. Batang jahe merupakan batang semu dengan tinggi 30 hingga 100 cm. Akarnya berbentuk rimpang dengan daging akar berwarna kuning hingga kemerahan dengan bau menyengat. Panjang tangkai daunnya 2 mm – 4 mm yang permukaannya berpilosus. Lidah daun atau ligule memanjang mulai 0,75 cm – 1 cm, namun permukaannya tidak berpilosus. Sedangkan warna permukaan daun bagian atas berwarna hijau yang lebih tua dari warna permukaan bagian bawah (Tjitrosoepomo, 2005).

B.     Habitat
Tanaman jahe (Zingiber officinale Rosc.) dapat tumbuh subur pada tanah yang mengandung bahan organis seperti humus atau di suatu tempat yang masih berupa hutan. Jahe tumbuh subur di ketinggian 0 hingga 1500 meter di atas permukaan laut, kecuali jenis jahe gajah di ketinggian 500 hingga 950 meter. Untuk bisa berproduksi optimal, dibutuhkan curah hujan 2500 hingga 3000 mm per tahun, kelembapan 80% dan tanah lembap dengan PH 5,5 hingga 7,0 dan unsur hara tinggi. Tanah yang digunakan untuk penanaman jahe tidak boleh tergenang. Pada biasanya tanah yang digunakan dalam penanaman jahe berupa tanah latosol berwarna merah kecoklatan atau audosol. Tanaman ini kurang cocok hidup pada tanah rawa, tanah yang mengandung tanah liat maupun tanah yang banyak mengandung pasir (Sudewo, 2004).
Jahe merupakan jenis tanaman tropis  yang dapat tumbuh pada suhu sekitar . Suhu diatas  dapat menghanguskan daun jahe sehingga daun tersebut mengering. Pada suhu rendah di bawah  , di samping umur tanaman jahe menjadi semakin panjang, timbulnya anakan juga lebih lama (Santoso, 1994).


























BAB IV
DESCRIPTIO

A.    Organum Nutritivum
1.      Daun (folium)
Tanaman Zingiber officinale Rosc. memiliki daun lengkap yang mempunyai alat tamahan berupa lidah daun (ligule) yang permukaannya tidak berbulu. Daun dari tanaman jahe ini merupakan tipe daun tunggal memiliki warna hijau tua pada bagian permukaan atas dan berwarna hijau muda pada permukaan bawahnya. Pada bagian tepi daun memiliki permukaan yang rata, bangun daun (circum scipto) berupa lancet (lanceolatus), ujung daun (apex) bentuknya runcing (acutus) dan pangkal daunnya (basis) runcing (acutus). Tulan daun (nervus) memliki bentuk menyirip (penninervis), tepi daun (margo) rata (integer) dan daging daunnya (intervenium) tipis seperti selaput (membranaceus). Permukaan helaian bagian atas licin (laevis), sedangkan permukaan bawah suram (opacus) (Santoso, 1994).

2.      Batang (caulis)
Jahe (Zingiber officinale Rosc.) mempunyai karakteristik batang agak keras dan berbentuk bulat, berwarna hijau muda yang diselubungi oleh pelepah daun, dan tinggi tanaman sekitar 49,16 (Sudewo, 2004).
Sifat batang dari tanaman jahe yaitu herbaceous dengan permukaan batang licin (laevis). Sifat percabangannya yaitu monopodial, sedangkan sifat cabang batang tegak (fastigiatus). Pada bagian pangkalnya batang berwarna putih kekuningan. Periode hidup tanaman jahe termasuk tanaman tahunan (parennis) (Tjitrosoepomo, 2005).

3.      Akar (radix)
Jahe ini mempunyai rimpang relatif kecil, bentuknya agak pipih berwarna putih sampai kuning, seratnya agak kasar, aromanya agak tajam, rasanya pedas, panjang akar 20,55 - 21,10 cm, diameter akar 4,78 – 5,90 mm, panjang rimpang 16,13 – 31,70 cm, tinggi rimpang 7,86 – 11,10 cm, dan berat rimpang 1,11 – 1,58 kg.
Akar tanaman jahe (Zingiber officinale Rosc.) merupakan akar tongkat yang berupa serabut dan akar tongkat tersebut lebih sering dikenal dengan nama “rimpang” (rhizome). Warna rimpangnya adalah putih kekuningan (Setyawan, 2002).

B.     Organum reproductivum
1.      Bunga (flos)
Bunga tanaman Zingiber officinale Rosc. merupakan bunga bertipe majemuk tak terbatas yang terletak di ujung batang dan ujung batang semu. Jenis kelamin bunga jahe (Zingiber officinale Rosc.) merupakan bunga banci (hermaphrodites) yaitu bunga yang memiliki benang sari maupun putik pada satu bunga dan mempunyai simetri tunggal (zigomorf) (Santoso, 1994).
Bunga jahe mempunyai kelopak yang berbentuk tabung berjumlah 3 buah. Daun mahkota (corolla) sebanyak 3 buah yang melekat pada staminoidea. Staminoidea tersebut berjumlah 3 buah yang salah satu bagiannya berhadapan dengan benang sari yang serupa dengan daun mahkota (corolla) dan dua lainnya berukuran kecil (Santoso, 1994).
Pada bunga jahe memiliki tangkai putik sangat langsing yang bagian ujungnya terjepit diantara kedua stamen. Memiliki bakal buah yang tenggelam, beruang 3 dengan 3 papan biji (placenta) yang menempel pada dinding bakal buah (Santoso, 1994).
2.      Buah (fructus)
Buah Zingiber officinale Rosc. merupakan buah kendaga yang mempunyai sifat seperti buah berbelah, tetapi tiap bagian buah kemudian pecah lagi sehingga dengan itu biji dapat terlepas dari biliknya yang terkatup 3 atau berdaging tidak membuka. Bakal buah tenggelam, beruang 3, tiap ruang berisi banyak bakal biji yang tersusun dalam 2 baris. Buah pada tanaman ini memiliki kelopak yang tidak gugur dibagian atasnya berupa buah kendaga yang membuka dengan rusaknya dinding yang kemudian menjadi kasap berbenjol-benjol (Tjitrosoepomo, 2005).
3.      Biji (semen)
Zingiber officinale Rosc. Memiliki bakal biji yang jumlahnya banyak. Biji berbentuk bulat atau berusuk, mempunyai salut atau selaput iji (arillus), endosperm banyak, lembaga memiki jumlah yang banyak dan ukurannya kecil (Tjitrosoepomo, 2005).



















BAB V
PENUTUP

Jahe (Zingiber officinale Rosc.) merupakan tanaman dalam suku temu-temuan dari familia Zingiberaceae. Tanaman ini merupakan tanaman yang mudah beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya. Batangnya bersifat herbaceous dan permukaannya laevis dengan warna hijaun muda. Memiliki tipe akar rimpang yang dapat dimanfaatkan untuk dikonsumsi, warna dari akar rimpangnya putih kekuningan. Selain itu, tanaman jahe ini memiliki susunan daun berselang-seling teratur dengan pertulangan penninervis. Pada bunganya terdapat kelopak berbentuk tabung, mahkota sebanyak 3 buah, stamen 2 buah, dan putik sebanyak 1 buah. Tipe bunga dari tanaman jahe ini merupakan bunga banci berkelamin ganda (hermaphrodites) yang bersimetri tunggal. Tangkai putiknya terjepit diantara kedua stamen dengan bakal buah tenggelam dan beruang tiga. Buahnya merupakan tipe kendaga. Tanaman jahe ini merupakan jenis tanaman tropis yang dapat tumbuh pada sekitar suhu 25  - 30 C. Tanaman ini dapat ditanam mulai dari dataran rendah sampai ketinggian 1.500 meter diatas permukaan laut. Rimpang tanaman jahe (Zingiber officinale Rosc.) memiliki banyak manfaat diantaranya adalah sebagai bumbu masakan dan sebagai obat tradisional.










DAFTAR PUSTAKA

Purseglove, J.W., Brown, E.G., Green, C.L and Robbins, S.R.J. 1981. Spi-  
                                    ces. Longman, London and New York : 447-531.
Purwatiningsih, Lukman Hakim. 2003. Pengaruh Air Perasan Rimpang Ja-
he terhadap Toksisitas Akut Propanol dan Kinidin pada Mencit. Majalah Farmasi Indonesia. 14 (2) : 312-315.
Santoso, Budi H. 1994. Jahe Gajah.Yogyakarta : Kanisius.
Setyawan, A.D. 2002. Keragaman  Varietas  Jahe (Zingiber officinale Ro-
Sc.)  berdasarkan  kandungan  Kimia  Minyak  Atsiri.  BioSMART. 4 (2) : 48-54.
Sudewo, Bambang. Tanaman Obat  Populer. Jakarta : PT Agromedia Pus-
                        taka.
Tjitrosoepomo, G. 2005. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta : Gadjah Mada
 University Press.
Tjitrosoepomo, G. 2005. Taksonomi  Tumbuhan  Spermatophyta.  Yogya-
karta : Gadjah Mada University Press.
Stennis, C.G.G.J.  2005.  Flora  untuk  Sekolah di  Indonesia. Jakarta :  PT
Pradaya Paramita.












LAMPIRAN GAMBAR

1.      Gambar Habitus
2.      Gambar Akar (radix)
3.      Gambar Daun (folium)
4.      Gambar Batang
5.      Gambar Bunga
6.      Diagram Bunga dan Rumus Bunga
7.      Foto Habitus


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Menikmati Sunset Di Danau Lorulun Saumlaki

Susana menjelang senja di Danau Lorulun dari atas rumah panggung Membuang penat itu perlu, apalagi saya sebagai seorang perantau, me...