A. Hormon Pada Tumbuhan
Hormon
merupakan zat pengatur pertumbuhan yang berupa molekul organik yang dihasilkan
dari suatu bagian tumbuhan dan ditransportasikan ke bagian lain yang
dipengaruhinya. Hormon pada konsentrasi
rendah menimbulkan respon fisiologis yaitu proses yang terjadi merupakan proses
fungsional pada tingkat seluler dan mempengaruhi pertumbuhan serta perkembangan
tanaman. Hormon pada tumbuhan dibedakan atas 2 kelompok hormon yang diantaranya
adalah hormon pemicu pertumbuhan dan hormon penghambat pertumbuhan. Hormon
pemicu pertumbuhan terdiri atas auksin, giberelin, sitokinin, gas etilen,
hormon kalin dan asam traumalin. Hormon Penghambat pertumbuhan terdiri atas
asam absisat. Berikut ini penjelasan dari hormon-hormon tersebut :
1. Hormon
Pemicu Pertumbuhan
a. Auksin
Hormon auksin ini
daihasilkan pada koleoptil atau bagian-bagian pucuk pada tumbuhan. Hormon ini
ditemukan oleh Fritz Went . Struktur Auksin yang paling di kenal adalah IAA (Indol
Acentik acid), yang mirip dengan asam amino triptophan. Aktivitas dari
hormone ini dihambat oleh cahaya matahari. Auksin disintesis di meristem
apikal, daun-daun muda dan biji. Fungsi hormon auksin antara lain :
1. Merangsang
pemanjangan sel pada daerah titik tumbuh
2. Merangsang pembentukan akar
3. Merangsang diferensiasi jaringan pembuluh
4. Merangsang absisi (pengguguran pada
daun)
5. Merangsang pembentukan buah tanpa biji
(partenokarpi)
6. Berperan dalam dominasi apikal.
b. Giberelin
Giberelin merupakan
jenis hormon yang berfungsi sinergis dengan hormon auksin. Hormon ini
ditemukann oleh Ewiti Kurosawa. Fungsi hormon giberelin antara lain :
1.
Merangsang pemanjangan batang dan pembelahan sel
2. Merangsang perkecambahan biji
3. Memecah dormansi biji
4. Merangsang pembungaan dan pembuahan.
c.
Sitokinin
Sitokinin
merupakan hormon yang berperan dalam pembelahan sel. Hormon ini ditemukan oleh Van Overbeek. Fungsi dari hormon sitokinin
antara lain :
1. Menghambat dominasi apikal oleh auksin
2. Merangsang pemanjangan titik tumbuh
3. Mematahkan dormansi biji serta
merangsang pertumbuhan embrio
4. Merangsang pembentukan akar cabang
5. menghambat pertumbuhan akar adventive
6. Menghambat proses penuaan (senescence)
daun, bunga dan buah.
d.
Gas etilen
Gas
Etilen adalah hormon tumbuhan yang berperan dalam proses pematangan buah dan
kerontokan daun. Gas ini tersusun dari senyawa etilen yang pada tumbuhan
ditemukan dalam wujud gas yang tidak berwarna dan mudah menguap.
Hormon
ini ditemukan oleh R. Gene. Fungsi
hormon gas etilen antara lain :
1.
Mempercepat pematangan buah
2. menghambat pemanjangan akar, batang,
dan pembungaan
3. menyebabkan pertumbuhan batang menjadi
kokoh dan tebal
4. Merangsang proses absisi
5. Interaksi anatara etilen dan auksin
memacu proses pembungaan.
e.
Hormon Kalin
Kalin
merupakan hormon yang berperan dalam proses organogenesis (pembentukan organ)
tumbuhan. Berdasarkan organ yang dibentuk, kalin dibedakan menjadi empat macam,
yaitu:
1.
Rizokalin, yaitu hormon yang
mempengaruhi pembentukan akar.
2.
Kaulokalin, yaitu hormon yang
mempengaruhi pembentukan batang.
3.
Filokalin, yaitu hormon yang mempengaruhi
pembentukan daun.
4.
Antokalin, yaitu hormon yang
mempengaruhi pembentukan bunga.
f.
Asam Traumalin
Hormon
yang merangsang sel-sel daerah luka menjadi bersifat meristematik sehingga
mampu mengadakan penutupan pada bagian yang luka. Jaringan akan membentuk kalus
(jaringan yang belum terdiferensiasi) pada jaringan yang rusak atau terluka.
Asam traumalin tersusun atas beberapa komponen Vitamin B12
(riboflavin), Vitamin B6 (piridoksin), Vitamin C (asam ascorbat), Vitamin B
(Thiamin), asam nikotinat merupakan jenis vitamin yang dapat mempengaruhi
pertumbuhan.Vitamin berperan sebagai kofaktor.
2. Hormon
Penghambat Pertumbuhan
a.
Asam Absisat (ABA)
Asam
Absisat adalah hormon tumbuhan yang berperan dalam proses penuaan dan gugurnya
daun. Hormon ini ditemukan oleh P.F. Wareing dan F.T. Addicott. Asam Absisat
(ABA) juga berperan penting dalam tahap inisiasi dormansi biji, maturasi biji,
dan menjaga biji agar berkecambah di musim yang diinginkan. Asam Absisat (ABA)
termasuk senyawa inhibitor (penghambat) dan bekerja antagonis (berlawanan)
dengan hormon auksin dan hormon giberelin. Fungsi lain dari hormon ini antara
lain :
1.
Mengurangi kecepatan pembelahan dan pemanjangan
di daerah titik tum-
buh
2.
Memacu pengguguran daun pada saat
kemarau untuk mengurangi peng-
uapan
3. Membantu menutup stomata daun untuk
mengurangi penguapan
4. Mengurangi kecepatan pembelahan dan pemanjangan sel bahkan meng-
hentikannya
5. Memicu berbagai jenis sel tumbuhan untuk
menghasilkan gas etilen
6. Memacu dormansi biji agar tidak berkecambah.
B.
Mekanisme
Membengkoknya Batang Karena Cahaya Matahari
Mekanisme
membengkoknya karena cahaya matahari ini termasuk dalam gerak tumbuhan yaitu fototropisme. Penyinaran
sepihak merangsang penyebaran yang berbeda (differensial) IAA dalam batang.
Sisi batang yang disinari mengandung IAA lebih rendah dibandingkan dengan sisi
gelap. Akibatnya sel-sel pada sisi yang gelap tumbuh memanjang lebih dari pada
sel-sel pada sisi yang disinari, sehingga batang akan membengkok ke arah sumber
cahaya. Bila cahaya yang datang dari atas tumbuhan, tumbuhan akan tumbuh tegak
mengarah ke atas. Pada tumbuhan, bagian yang peka terhadap rangsangan adalah
bagian ujung tunas. Bila gerak tersebut mengarah ke sumber rangsangan disebut
fototropisme positif, misalnya gerak tumbuh ujung tunas ke arah cahaya.
Sedangkan gerak yang menjauhi sumber rangsangan disebut fototropisme negatif,
misalnya gerak tumbuh akar yang menjauhi cahaya.
Spektrum
kegiatan fototropisme menunjukkan bahwa pigmen penyerap cahaya biru adalah yang
bertanggung jawab sebagai perantara respon cahaya. Karotenoid dan riboflavin
adalah pigmen kuning dan keduanya dilibatkan dalam fototropisme.
Apakah ada hormon asam absisat? Berapa ukuran kemasannya dan berapa harganya? Terimakasih.
BalasHapus